Strategi Kolektif PT PLN dalam Mengelola Risiko Keberlanjutan
Juni 10, 2024 | by Maxima
PT PLN telah menurunkan risiko ESG dari 38,5 menjadi 30,3 (2022-2023), terendah di ASEAN. Mereka menerapkan prinsip ESG melalui pengelolaan risiko perubahan iklim, pelaporan emisi, pengembangan talenta, dan keamanan siber. Strategi ini meningkatkan reputasi, efisiensi operasional, dan keberlanjutan jangka panjang. Dengan kerangka Impact Model Maxima, PT PLN menunjukkan komitmen terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang signifikan.
Salah satu permasalahan yang menjadi perhatian penting bagi Impact Agency adalah bagaimana suatu perusahaan mampu mengidentifikasi dan mengukur efek nyata dari tindakannya. Sehingga dalam menyusun berbagai rencana, Maxima bukan hanya melihat hasil yang tampak, melainkan juga memahami bagaimana tindakan tersebut mampu memberikan pengaruh bagi orang-orang dan lingkungan sekitar secara jangka panjang.
Menjadi sebuah pedoman atau standar perusahaan dalam menjalankan investasi, salah satu basis sustainability adalah Environment, Social, and Government (ESG) yang memiliki prinsip untuk menciptakan dampak bagi lingkungan melalui penghematan energi serta manajemen pembuangan limbah. Mengutip dari OG Indonesia, berdasarkan hasil penilaian Sustainalytics, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menurunkan Environment, Social, and Government (ESG) risk rating sebesar 8 poin dari 38,5 menjadi 30,3 periode 2022-2023. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terendah pada sektor utilitas kelistrikan di Kawasan ASEAN.
Penerapan ESG kini menjadi penting bagi perusahaan lantaran manfaat yang dihasilkan memberikan berbagai keuntungan jangka panjang. Melansir dari Regulatory System Compliance, keuntungan perusahaan yang mengimplementasikan ESG antara lain “mendukung kinerja perusahaan, membantu identifikasi risiko dan inovasi bisnis, meningkatkan reputasi perusahaan, memanfaatkan kesempatan bisnis, meningkatkan kualitas manajemen melalui transparansi, menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang, dan mendukung kinerja keuangan.”
Rincian capaian PT PLN dalam penurunan risiko ESG antara lain meliputi tata kelola risiko perubahan iklim, pelaporan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), program tata kelola air, pengembangan talenta, program keamanan siber (ISO 27001), hingga tax disclosure.
Dalam konsep Impact Model, langkah yang dilakukan PT PLN untuk menjadi perusahaan yang menerapkan ESG sudah menjadi bagian dari systemic impact. Hal ini ditunjukkan dari kondisi organisasi yang mampu mengubah sistem secara signifikan. Besaran dampak yang dihasilkan pun tidak hanya sebatas keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga turut dirasakan dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini menjadi bukti bagi PT PLN mampu bergerak secara mengakar dan membangun komitmen bersama untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.