Hadirnya berbagai tantangan dunia yang semakin kompleks, mendorong kesadaran organisasi akan pentingnya pengelolaan dampak dari inisiatif dan program manajemen dampak. Sebagai konsultan yang concern dengan penciptaan dampak, Maxima Impact Consulting hadir sebagai mitra strategis yang memfasilitasi transformasi para pemimpin, organisasi, hingga komunitas maupun masyarakat melalui inisiatif-inisiatif yang berorientasi pada dampak yang selaras dengan tujuan pengembangan berkelanjutan.
Melalui kesadaran tersebut dan kebutuhan untuk menavigasi dampak yang juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Standar Dampak SDGs dapat menjadi salah satu pedoman praktik untuk organisasi yang ingin berkontribusi positif dalam menciptakan nilai dampak organisasi dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Standar ini tidak hanya fokus pada standar atau matrix pelaporan, tetapi peningkatan manajemen internal dan proses pengambilan keputusan.
Standar Dampak SDGs menggunakan SDGs dan norma-norma dari inisiatif Impact Management Project (IMP) sebagai standar untuk memahami, mengelola, dan mengkomunikasikan dampak yang menggabungkan United Nations Guiding Principles for Business and Human Rights serta The Ten Principles of the United Nations Global Compact untuk menekankan pentingnya hak asasi manusia dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Berdasarkan Standar Dampak SDGs, salah satu prinsip kunci yang dapat diadopsi adalah ABC Goals. Kerangka ABC Goals memberikan pendekatan komprehensif untuk menilai dampak keseluruhan dari suatu organisasi atau aktivitas yang mencakup dampak terhadap manusia (sosial) dan lingkungan. Kerangka ini mengklasifikasikan dampak menjadi tiga kategori utama yaitu:
Maxima mengambil peran penting dalam memfasilitasi para pemimpin dan organisasi untuk mengelola dan mengukur dampak inisiatif organisasi berdasarkan pada tiga Kerangka ABC. Tiga aktivitas organisasi yang Maxima fasilitasi terkait pengukuran dan pengelolaan dampak berdasarkan masing-masing ABC Goals adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2018, Maxima telah memfasilitasi PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA INDONESIA Tbk (BUMA) dalam proses pemetaan sosial (social mapping) kepada 509 warga di Kabupaten Berau yang berada di 12 desa lingkar tambang perusahaan selama 5 bulan. Pemetaan sosial ini merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memetakan kondisi fisik dan sosial masyarakat, serta mengevaluasi ketersediaan matriks prioritas masalah, kebutuhan, dan potensi masyarakat di wilayah pertambangan.
Salah satu prinsip utama yang diadopsi dalam aktivitas pemetaan sosial ini adalah “Acting to Avoid Harm (Bertindak untuk Menghindari Bahaya)”. Prinsip ini menekankan pentingnya identifikasi dan mitigasi dampak yang mungkin timbul dari kegiatan pertambangan terhadap masyarakat sekitar. Melalui pemetaan sosial, BUMA berkomitmen untuk memahami secara mendalam kondisi dan dinamika sosial masyarakat, sehingga dapat mengambil tindakan yang proaktif dalam menghindari potensi bahaya dan dapat mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat lingkar tambang itu sendiri.
Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, ParagonCorp difasilitasi oleh Maxima telah melaksanakan program Peningkatan Kapasitas Dosen melalui inisiatif “Inspiring Lecturer”. Program ini dirancang untuk menjadikan dosen sebagai agen perubahan yang mengadvokasi nilai-nilai Merdeka Belajar. Dalam satu batch, program dilaksanakan selama tiga bulan secara daring, melibatkan dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Salah satu prinsip utama dalam menentukan dampak yang diadopsi dalam program ini adalah benefiting stakeholders (memberi manfaat bagi pemangku kepentingan). Prinsip ini menekankan pentingnya menciptakan nilai dan manfaat bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk dosen, mahasiswa, institusi pendidikan, dan masyarakat luas. Program ini telah memiliki sekitar 1.700 dosen sebagai penerima manfaat langsung dan 8.679 penerima manfaat tidak langsung yang terlibat dan menerima manfaat dari proyek aksi yang ada dalam program.
BSI Maslahat meluncurkan program BSI Scholarship didukung oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. untuk mencetak pemimpin masa depan, khususnya dalam industri keuangan syariah. Melalui program ini, BSI Maslahat ingin mencapai tujuan dampak “contributing to solutions (berkontribusi pada solusi)” dengan fokus pengembangan kapasitas mahasiswa tidak hanya aspek akademik melainkan juga peningkatan softskill dalam menghadapi tantangan dalam menempuh pendidikan tinggi serta dunia industri keuangan syariah itu sendiri.
BSI Maslahat menggandeng Maxima Impact Consulting untuk memastikan proses yang dilakukan terukur guna mencapai dampak yang diharapkan. Hingga kini, program telah berlangsung selama 3 batch dari tahun 2021-2024 yang terbagi dalam program BSI Scholarship Prestasi dan BSI Scholarship Inspirasi. Program ini telah memfasilitasi sekitar 4.116 mahasiswa yang berasal dari 90 lebih perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain beasiswa berupa dana pendidikan, peserta juga mendapatkan pembinaan terkait soft skills dan hard skillsselama dua tahun, serta kesempatan kerja setelah lulus, khususnya di bidang industri keuangan syariah. Dengan program ini, BSI Maslahat berkomitmen menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi pendidikan dan penyerapan tenaga kerja Indonesia.
Ragam program senantiasa dibalut untuk memberikan dampak, tidak hanya bagi penyelenggara tetapi juga para peserta program (penerima manfaat). Kerangka ABC Goals ini juga diadaptasi menjadi salah satu referensi Maxima dalam merancang, mengukur, dan pengelolaan dampak. Organisasi Anda ingin mewujudkan inisiatif dampak melalui pengukuran dan pengelolaan dampak? Konsultasikan bersama Maxima Impact Consulting dan temukan berbagai strategi menciptakan transformasi yang berdampak!