Seiring berjalannya waktu, dunia bisnis senantiasa dihadapkan dengan tantangan dari berbagai penjuru. Salah satu tantangan yang menerpa saat ini adalah bagaimana menciptakan roda bisnis yang memiliki nilai dampak dan berkelanjutan. Dalam perspektif bisnis, salah satu tolak ukur keberhasilan organisasi adalah melalui Asset Management. Manajemen aset adalah proses pengelolaan secara efektif dan efisien terhadap aset individu, organisasi, atau perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan pengelolaan aset yang baik, diharapkan nilai aset dapat meningkat, sehingga mampu mengurangi pengeluaran yang belum optimal serta meningkatkan pemasukan secara keseluruhan.
Tidak hanya dunia bisnis, perkembangan juga terjadi pada konsep manajemen aset yang erat kaitannya dengan investasi. Hal ini dijelaskan dalam gambar 1 yang menurut Schroder (2024), jauh sebelum implementasi manajemen risiko, investasi cenderung hanya fokus pada keuntungan finansial yang dikenal dengan istilah Asset Management 1.0. Setelah muncul fenomena seperti global krisis, investasi yang juga mengutamakan manajemen risiko dinilai investor lebih menguntungkan (Asset Management 2.0). Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat pergeseran signifikan menuju pendekatan yang lebih holistik yaitu dengan Asset Management 3.0. Konsep ini muncul sebagai pendekatan inovatif yang menggabungkan keuntungan finansial dengan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sebagai aset organisasi atau perusahaan. Tidak hanya tentang menghasilkan keuntungan finansial secara optimal, tetapi juga bagaimana manajemen dampak terjadi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Secara umum, Asset Management 3.0 mengintegrasikan prinsip-prinsip dampak baik misalnya dengan kerangka Environmental, Social, Governance (ESG) atau target Sustainable Development Goals (SDGs). Integrasi prinsip berdampak baik tersebut diyakini investor tidak hanya membantu mengurangi risiko investasi, tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan.
Di sisi lain, Asset Management 3.0 juga memungkinkan organisasi untuk memperoleh investasi yang menciptakan solusi berdampak positif di seluruh dunia. Bukan hanya tentang investasi lokal, tetapi tentang dampak global. Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya sebuah tren, tetapi juga strategi bisnis yang bijak. Hal ini didukung oleh survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC, 2023) bahwa 75% investor global mengatakan dampak terhadap lingkungan dan/atau masyarakat masa kini dan masa depan itu penting untuk diukur dan dilaporkan.
Oleh karenanya, penerapan kerangka Asset Management 3.0 membuka peluang besar bagi organisasi untuk memperoleh investasi melalui inisiatif yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. ANGIN (Angel Investment Network Indonesia) menerbitkan laporan investasi pada dampak di Indonesia tahun 2020. Berdasarkan laporan tersebut, total modal yang digunakan pada dampak sebesar 267 juta dolar USD (sekitar 4,3 triliun rupiah) yang berasal dari berbagai macam industri.
Angka yang tersaji dalam gambar 2 menunjukkan besaran investasi yang didapatkan dengan membangun inisiatif yang berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya berkutat dalam sektor sosial, ekonomi, dan kesehatan, impact investation sudah merambah hingga sektor lainnya seperti lingkungan, energi, dan lainnya. Hal ini menjadi angin segar bagi penggerak sustainability bahwa kini sudah terbangun support system dalam mengimplementasikan keberlanjutan.
Salah satu strategi untuk mengadopsi Asset Management 3.0 adalah dengan Impact Measurement and Management (IMM). Hal ini menjadi penting karena melalui IMM memungkinkan organisasi untuk menentukan tujuan dampak yang jelas, mengembangkan metrik yang sesuai, mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis, serta mengintegrasikan pertimbangan dampak ke dalam strategi organisasi atau perusahaan. Melalui IMM, organisasi atau perusahaan dapat mengetahui strategi yang dilakukan dan investor dapat mengevaluasi investasi yang dipilih akan memberikan dampak positif sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagai konsultan dampak, Maxima Impact Consulting terus mendukung dan memfasilitasi organisasi atau perusahaan mitra untuk melakukan implementasi Asset Management 3.0 dalam pengelolaan aset organisasi atau perusahaan, termasuk melakukan pengukuran dan pengelolaan dampak dari inisiatif yang dilakukan.
Organisasi Anda ingin membangun inisiatif dampak melalui Impact Measurement and Management? Konsultasikan bersama Maxima Impact Consulting dan temukan berbagai strategi menciptakan transformasi yang berdampak!