Dalam upaya terus mendorong inovasi sosial di Indonesia, Social Innovation Mentoring Program (SIMP) Batch 3 mengadakan sesi Upscaling Class yang menghadirkan narasumber ternama dari IPMI International Business School, Dr. Ir. Amelia Naim Indrajaya, MBA, yang akrab disapa Bu Lilia. Acara ini berlangsung secara daring dan berhasil menarik minat peserta yang berlatar belakang dari penjuru Indonesia, 5/7.
SIMP adalah sebuah program mentoring inovasi sosial bersama Ivan Ahda yang dirancang dan diselenggarakan oleh Maxima Impact Consulting untuk para profesional muda dan individu yang telah menciptakan program inovasi sosial tingkat menengah. Program diikuti oleh 47 peserta berusia 21 hingga 45 tahun yang berasal dari 18 provinsi di Indonesia. Peserta yang terpilih adalah seorang aktivis sosial yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi katalisator perubahan di bidang pendidikan, sosial, lingkungan, ekonomi, hingga bisnis.
Dalam rangkaian mentoring SIMP, sesi Upscaling Class menjadi kesempatan khusus peserta SIMP untuk meluaskan wawasan inovasi sosial dari berbagai perspektif, salah satunya bisnis. Menghadirkan Bu Lilia yang aktif bergerak di bidang komunikasi, kepemimpinan, keterampilan interpersonal, dan mindset keberlanjutan. Beliau adalah seorang akademisi dan profesional yang memiliki latar belakang internasional yang kini menjadi dosen Managerial Communication and Good Corporate Governance di IPMI Institute sekaligus menjabat sebagai Kepala Pusat Center for Sustainability Mindset and Social Responsibility di IPMI yang menjadi bagian dari PRME Working Group for Sustainability Mindset.
Dalam webinar ini, Bu Lilia menyampaikan materi mengenai dasar-dasar pendekatan bisnis dalam membangun model inovasi sosial. Tidak hanya itu, beliau juga membahas berbagai tantangan dan solusinya dalam melakukan inovasi sosial yang berkelanjutan dengan pendekatan bisnis untuk berbagai bidang inovasi. Melalui contoh studi kasus dan cerita inspiratif yang disampaikan secara interaktif, Bu Lilia menunjukkan perbedaan manfaat inovasi sosial yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan pendekatan bisnis.
Bu Lilia menutup sesi dengan pernyataan motivasi yang kuat, mendorong para peserta SIMP untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif melalui proyek-proyek sosial mereka. “Menggabungkan prinsip bisnis dalam inovasi sosial memungkinkan kita untuk menciptakan perubahan yang tidak hanya berdampak besar tetapi juga berkelanjutan,” tuturnya.
Muthiah Nurul Izzati F, Project Manager SIMP, mengungkapkan pentingnya sesi Upscaling Class bagi peserta SIMP. “Dengan menghadirkan dosen yang expert pada bidang sustainability, sekaligus menjadi bekal pembelajaran yang sistematis bagi peserta SIMP yang harapannya dapat membantu mereka dalam merancang social project yang proyektif,” ujarnya.
Menjadi salah satu syarat dalam SIMP, peserta sudah memiliki rancangan proyek kolaborasi inovasi sosial antar mentee se-regional yang dicanangkan akan diimplementasikan pada bulan Juli 2024 dalam tajuk Social Innovation Prototype (SIP). Sesi SIP menjadi prototype kolaborasi inovasi sosial antar mentee SIMP Batch 3 sebagai bentuk implementasi dari materi-materi yang telah dipelajari. Hal ini bertujuan untuk memberikan wadah belajar bagi para peserta dan membantu mereka dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di bidang masing-masing.
Melalui sesi Upscaling Class ini diharapkan dapat menginspirasi dan membekali para peserta SIMP dengan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan inovasi sosial yang berdampak positif dan berkelanjutan. SIMP terus berkomitmen untuk menjadi wadah pengembangan kapasitas bagi para profesional muda di Indonesia, mempersiapkan mereka untuk menjadi katalisator perubahan di bidangnya masing-masing.
Organisasi Anda ingin membangun inisiatif dampak melalui inovasi sosial? Konsultasikan bersama Maxima Impact Consulting dan temukan berbagai strategi menciptakan transformasi yang berdampak!