Bagaimana Maxima mengembangkan pelatihan Live In untuk IFG?
Indonesia Financial Group (IFG) menghadapi tantangan dalam meningkatkan keterlibatan dan kapasitas kepemimpinan wanita di tingkat manajerial. Meskipun proporsi manajerial wanita di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang positif dari 22,32% di tahun 2015 menjadi 32,26% di tahun 2022, IFG masih perlu melakukan upaya lebih lanjut untuk mencapai representasi yang lebih seimbang di level kepemimpinan. Beberapa hambatan yang dihadapi wanita dalam mencapai posisi manajerial antara lain:
Untuk mengatasi tantangan ini, IFG perlu mengambil langkah-langkah yang meningkatkan akses wanita terhadap ruang peningkatan kapasitas dan pengembangan kepemimpinan. Perusahaan juga perlu menciptakan peluang yang lebih banyak bagi wanita untuk berinteraksi, memahami, dan bertanggung jawab secara langsung dalam proyek-proyek penting. Dengan melakukan hal ini, IFG dapat menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan memberdayakan wanita untuk mencapai potensi penuh mereka sebagai pemimpin.
Baca juga: Inilah alasan mengapa IFG memilih Live In!
Dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan yang proyektif, Maxima Impact Consulting merekomendasikan program Live In sebagai wadah bagi pemimpin wanita IFG untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah secara langsung di Desa Osing Kemiren, Banyuwangi. Dengan peserta meliputi 11 wanita yang akan menjadi Board of Directors (BOD) di grup perusahaan IFG, Live In menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan wanita IFG. Program ini akan membantu para pemimpin wanita IFG untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan menjadi pemimpin yang lebih efektif dan berdampak. Live In dirancang tidak hanya untuk memperkuat kompetensi profesional tetapi juga untuk membina kedekatan langsung dengan masyarakat, mengajarkan nilai-nilai empati, dan solusi praktis terhadap tantangan yang dihadapi oleh komunitas desa.
Melalui Live In, peserta dipersiapkan untuk menjadi pemimpin wanita BOD IFG yang memegang peran kepemimpinan yang lebih signifikan, tidak hanya dalam konteks korporasi tetapi juga dalam membawa perubahan positif ke masyarakat. Tujuan akhir dari pelatihan ini agar IFG mampu melahirkan para pemimpin wanita yang berdampak sembari memperkuat jaringan dukungan dan kolaborasi antara BUMN dan komunitas desa. Di sisi lain pelatihan ini sebagai rencana jangka panjang IFG dalam memenuhi target rencana strategis BUMN dengan keterlibatan wanita sebesar 25% pemimpin wanita masuk ke level manajerial.
Live In mengadopsi metodologi pembelajaran berbasis pengalaman, dengan menggabungkan sesi teoritis tentang kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat melalui implementasi secara langsung di lapangan. Ini termasuk sesi brainstorming, diskusi kelompok, dan proyek sosial yang melibatkan peserta dalam pengembangan dan eksekusi solusi untuk masalah yang diidentifikasi di Desa Osing Kemiren. Pada setiap sesi, peserta didampingi fasilitator untuk membantu proses pembelajaran. Melalui proses ini, para peserta tidak hanya memperluas pemahaman mereka tentang tantangan sosial ekonomi tetapi juga untuk mengaplikasikan pemikiran kritis dan keterampilan resolusi masalah dalam konteks nyata.
Melalui Live In, peserta mendapatkan berbagai materi hingga implementasi dengan metode, tujuan, dan luaran menjadi pemimpin berkelanjutan. Dengan strategi tersebut, berikut adalah hasil yang dicapai:
Menjawab kondisi permasalahan yang ditangani mengenai rendahnya akses terhadap ruang peningkatan kapasitas dan pengembangan kepemimpinan, salah satu workshop yang dilakukan pada Live In IFG bertujuan untuk mendulang kapasitas kepemimpinan melalui workshop Design Thinking for Social Impact.
Dengan pelatihan dan kegiatan yang intensif, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih tentang dinamika pemberdayaan masyarakat, keterampilan kepemimpinan yang praktis, kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan solusi inovatif yang berdampak. Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah terukurnya peningkatan kapasitas peserta Live In dalam workshop “Design Thinking for Social Impact” yang signifikan.
Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan rata-rata perolehan pre-test sebesar 50 dengan skala penilaian hingga 100. Sedangkan hasil post-test menunjukkan angka yang signifikan dengan perolehan rata-rata nilai sebesar 96. Maka dari itu, melalui Workshop “Design Thinking for Social Impact” berhasil meningkatkan pemahaman materi peserta Live In secara signifikan yaitu 92% atau setara 46 poin.
Melalui Social Project, kondisi keterbatasan peserta atas peluang untuk berinteraksi, memahami, dan bertanggung jawab secara langsung dijawab menjadi kegiatan puncak Live In. Peserta diberikan tanggung jawab untuk mencari, menganalisis dan mengimplementasikan alternatif solusi terbaik pada pelaksanaan social project. Luaran dari social project adalah untuk melihat bagaimana implementasi materi dari workshop “Design Thinking for Social Impact” melalui berbagai keputusan yang diambil setiap individu peserta. Pada pelaksanaan social project menyasar 2 kelompok masyarakat dari pedagang di Pasar Desa Osing Kemiren dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Osing Kemiren dengan penerima manfaat mencapai lebih dari 40 orang. Salah satu penerima manfaat menyampaikan testimoninya sebagai berikut:
“Terima kasih tim IFG telah memberikan pelatihan tentang vacuum produksi masakan dan jajanan khas Banyuwangi untuk Pasar Kampung Osing yang akhirnya bisa dikirim melalui online dan media sosial. Hal ini menjadi nilai tambah untuk warga agar bermanfaat dan dapat memasarkan bisnisnya lebih jauh lagi.”
| Ketua Kelompok Pengelola Pasar Desa Osing Kemiren