MASALAH
Program Sustainable Agriculture yang diinisiasi oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) bertujuan untuk mengatasi tantangan utama yang dihadapi sektor ekonomi dan pertanian di Indonesia. Di tengah peningkatan kebutuhan pangan nasional dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, sektor pertanian Indonesia masih dihadapkan pada masalah rendahnya produktivitas dan keterbatasan akses teknologi serta praktik pertanian berkelanjutan. Isu yang hendak diselesaikan oleh BUMA adalah mempersiapkan masyarakat lingkar tambang untuk tetap melanjutkan pertumbuhan ekologis dan ekonomi pascatambang melalui pendekatan program yang strategis.
Dua permasalahan utama yang diidentifikasi dalam program ini adalah:
- Ketergantungan pada praktik pertanian konvensional yang tidak berkelanjutan. Banyak petani masih menggunakan metode pertanian tradisional yang kurang efisien dan cenderung merusak lingkungan. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan tidak hanya mengurangi kualitas tanah, tetapi juga berkontribusi pada penurunan kesuburan lahan dalam jangka panjang, mengancam keberlanjutan produksi pertanian.
- Keterbatasan akses terhadap teknologi dan pengetahuan pertanian modern. Petani di daerah terpencil sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini diperparah oleh kurangnya pelatihan yang relevan untuk mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, sehingga mereka terjebak dalam siklus produktivitas rendah.
Pelatihan Peserta Program Sustainable Agriculture di Desa Umaq Dian, Kecamatan Tabang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
SOLUSI
BUMA merespons tantangan ini dengan mengembangkan program Sustainable Agriculture, yang mengintegrasikan teknologi modern dan praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Berikut adalah pendekatan strategis yang dilakukan dalam program ini:
- Penerapan Teknologi Pertanian Presisi: BUMA memperkenalkan teknologi pertanian presisi yang memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan lebih efisien. Teknologi ini meliputi penggunaan drone untuk pemetaan lahan, sensor tanah untuk mengukur tingkat kesuburan, serta aplikasi irigasi presisi yang dapat menghemat air hingga 30%. Dengan teknologi ini, petani dapat mengelola lahan mereka dengan data yang akurat, meningkatkan hasil panen tanpa mengorbankan kualitas lingkungan.
- Pelatihan dan Pemberdayaan Petani Lokal: Melalui sesi pelatihan intensif, BUMA memberikan edukasi kepada petani mengenai praktik pertanian ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik, teknik rotasi tanaman, dan pengelolaan hama terpadu. Program ini juga melibatkan para ahli pertanian sebagai fasilitator untuk mendampingi petani dalam mengimplementasikan teknik baru di lapangan. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan petani tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek pertanian.
- Pengembangan Model Pertanian Terpadu dan Regeneratif: BUMA juga mengembangkan model pertanian terpadu yang menggabungkan berbagai komponen pertanian seperti tanaman, ternak, dan perikanan dalam satu sistem yang saling mendukung sebagai salah satu strategi membangkitkan ekologi dan ekonomi pascatambang. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan lahan tetapi juga menciptakan diversifikasi pendapatan bagi petani, mengurangi risiko ekonomi akibat ketergantungan pada satu jenis komoditas.
HASIL PROYEK
Program Sustainable Agriculture BUMA telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan di Indonesia. Beberapa capaian utama dari program ini meliputi:
- Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani: Dengan penerapan teknologi pertanian presisi, petani yang terlibat dalam program ini mengalami peningkatan produktivitas hingga 20% dibandingkan metode konvensional. Pendapatan petani juga meningkat seiring dengan efisiensi penggunaan input pertanian yang lebih baik dan pengurangan biaya produksi.
- Reduksi Dampak Lingkungan dari Pertanian: Program ini berhasil mengurangi penggunaan pestisida kimia hingga 40%, berkat pengenalan teknik pengelolaan hama terpadu yang lebih aman dan ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk organik yang lebih luas membantu memulihkan kesuburan tanah dan mengurangi jejak karbon sektor pertanian.
- Peningkatan Kesadaran dan Keterampilan Petani dalam Praktik Berkelanjutan: Melalui pelatihan yang berkelanjutan, program ini berhasil meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pertanian berkelanjutan. Para petani kini lebih terampil dalam menggunakan teknologi dan menerapkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, menjadikan mereka agen perubahan di komunitas masing-masing.
Dengan pendekatan yang integratif dan berbasis teknologi dalam meningkatkan ekonomi pascatambang, BUMA berhasil mengubah paradigma pertanian tradisional menuju praktik yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian tetapi juga pada upaya menjaga keseimbangan ekosistem, memastikan keberlanjutan pangan di masa depan. Ingin turut menciptakan inisiatif dampak melalui restorasi ekosistem? Konsultasikan bersama Maxima Impact Consulting dan temukan rekomendasi yang pas dengan organisasi Anda!