Dalam menghadapi tantangan global, konsep kepemimpinan senantiasa mengalami transformasi, termasuk kebutuhan akan sustainable leaders—pemimpin yang mengedepankan keberlanjutan—menjadi sangat krusial. Laporan Survei Investor Institusional Global EY tahun 2021 mengungkapkan bahwa 74% investor akan mengalihkan investasi mereka dari perusahaan dengan kinerja keberlanjutan yang buruk. Ini menegaskan bahwa dibutuhkan figur pemimpin yang lebih berorientasi dengan prinsip keberlanjutan. Pendekatan ini yang memainkan peran penting dalam menarik investasi dan mempertahankan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Akan tetapi, apa sih ‘sustainable leadership’ itu? Apakah ini adalah suatu konsep baru?
Sustainable leaders (atau dalam bahasa Indonesia: Kepemimpinan Berkelanjutan) memiliki karakteristik yang berbeda dari pemimpin tradisional, yakni dengan fokus pada menciptakan nilai jangka panjang yang melampaui keuntungan finansial saja. Pemimpin dengan tipe ini adalah mereka yang visioner, dengan kemampuan untuk melihat masa depan yang berkelanjutan dan berkomitmen pada praktik etis, memiliki tanggung jawab sosial, dan menekankan pada pengurangan jejak lingkungan. Kepemimpinan mereka didasarkan pada pemahaman bahwa kesejahteraan bisnis tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Model Kepemimpinan Berkelanjutan yang dikembangkan oleh peneliti dari University of Cambridge, Visser and Courtice menyoroti tiga aspek kunci sustainability leadership: konteks pemimpin, karakteristik pemimpin, dan tindakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Pemahaman ini mengarah pada pendekatan kepemimpinan yang holistik dan sistematis sehingga mampu menavigasi kompleksitas tantangan keberlanjutan saat ini.
Salah satu tokoh yang menjadikan sustainability leadership adalah Claus Aagaard, Chief Financial Officer (CFO) MARS. Tidak hanya tercermin pada diri tetapi juga menjadi langkah sistemik untuk perusahaan. Claus Aagaard dinilai menjadi adalah salah satu CFO yang berhasil menjadikan perusahaannya mengedepankan keberlanjutan dalam tajuk “Sustainable in a Generation” yang mencakup tiga tujuan yang relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni: planet bumi bersih, merawat manusia, dan menutrisi dunia. Sampai saat ini, kita sudah mengetahui pemahaman dasar tentang apa itu Sustainable Leadership ya, Impact People?
Kompleksnya tanggung jawab yang mampu diampu oleh sustainable leaders menunjukkan dampak yang signifikan. Organisasi dengan sustainable leaders cenderung lebih inovatif, adaptif, dan resilien. Mereka menikmati keterlibatan karyawan yang lebih tinggi, reputasi yang kuat, dan loyalitas pelanggan yang tinggi, yang pada akhirnya berkontribusi pada profitabilitas jangka panjang. Lebih lanjut, sustainable leaders berperan vital dalam menginisiasi dan mendukung inisiatif yang menguntungkan tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk masyarakat dan lingkungan, mendorong perubahan positif di berbagai sektor.
Dengan karakteristik dan dampak yang diberikan sustainable leaders, lantas bagaimana sustainable leaders mampu menjawab tantangan global?