Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang signifikan. Salah satu masalah utama yang sering diabaikan adalah overshoot, sebuah fenomena yang terjadi ketika konsumsi sumber daya manusia melebihi kapasitas regeneratif Bumi. Fenomena ini berdampak langsung pada berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga kesehatan masyarakat.
Earth Overshoot Day menandai tanggal ketika konsumsi sumber daya tahunan manusia melebihi apa yang bumi dapat regenerasikan dalam satu tahun. Hal ini mengukur aktivitas setahun sebelumnya di suatu negara, dan hasilnya penggunaan sumber daya alam selalu melebihi apa yang dapat dihasilkan kembali oleh ekosistem bumi pada tahun itu. Pada tahun 2024, Earth Overshoot Day jatuh lebih awal daripada sebelumnya (Gambar 1), menunjukkan adanya peningkatan laju konsumsi yang tidak berkelanjutan. Fenomena ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya termasuk pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan konsumsi berlebihan.
Tanggal ini tidak sembarang ditentukan menjadi sekadar hari peringatan. Berdasarkan Overshoot Day (2024), menerangkan untuk menentukan tanggal Earth Overshoot Day, Global Footprint Network menghitung jumlah hari yang dapat disediakan oleh biokapasitas tahunan Bumi untuk konsumsi manusia. Perhitungan tersebut bukan hanya dilandaskan pada masalah lingkungan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Maka ketika sumber daya alam habis, dampaknya meluas ke seluruh ekosistem dan mengancam stabilitas kehidupan di bumi.
Berbagai dampak dari Earth Overshoot sebenarnya sudah banyak menunjukkan indikasi, di berbagai sektor. Seperti di bidang pertanian, terjadi penurunan kualitas tanah dan kelangkaan air mengancam ketahanan pangan. Kemudian pada sektor kesehatan, polusi udara dan air yang meningkat menyebabkan berbagai penyakit kronis. Selain itu, dampak ekonomi dari earth overshoot termasuk peningkatan biaya produksi dan penurunan produktivitas.
Untuk menghitung besaran konsumsi manusia saat ini, Global Footprint menjelaskannya dalam diagram yang tentang berapa banyak planet yang dibutuhkan jika semua orang memiliki gaya hidup seperti penduduk Amerika Serikat?
Infografis ini (Gambar 2) menerangkan seberapa besar jejak ekologis negara-negara tertentu jika seluruh populasi dunia mengadopsi gaya hidup mereka. Berdasarkan perhitungan Global Footprint Network, Amerika Serikat (U.S.A.) mencapai jejak ekologis sebesar 5 planet bumi atau lima kali kapasitas sumber daya bumi—disaat perhitungan jejak ekologis dunia mencapai 1.75 bumi. Hal ini menunjukkan jika semua orang di dunia hidup seperti penduduk Amerika Serikat, maka kita membutuhkan lima kali kapasitas planet bumi untuk mendukung gaya hidup tersebut. Hal ini menunjukkan konsumsi sumber daya yang sangat tinggi dan tidak berkelanjutan.
Pada posisi kedua, ada Australia yang memiliki jejak ekologis sebesar 4.7 planet bumi. Gaya hidup penduduk Australia hampir setara dengan Amerika Serikat dalam hal konsumsi sumber daya, Australia membutuhkan 4.7 planet bumi untuk bisa berlanjut jika diadopsi oleh seluruh populasi dunia.
Gambaran gaya hidup yang dijelaskan pada infografis tersebut menunjukkan ancaman keberlanjutan planet bumi. Gaya hidup yang terjadi pada negara-negara maju mendorong kita untuk menyadari akan pentingnya pengurangan jejak ekologis dalam mencapai keberlanjutan global. Angka-angka ini menunjukkan urgensi dalam mengubah pola konsumsi dan produksi saat ini untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Maka untuk mengatasi earth overshoot memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor dengan alternatif seperti:
Penting untuk menyadari bahwa setiap individu dan organisasi memiliki peran dalam mengatasi earth overshoot. Kolaborasi global dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan gaya hidup saat ini, sudahkah Anda mendukung untuk keberlanjutan planet bumi?