Seiring dengan tingginya turnover yang terjadi, kondisi ini memaksa perusahaan hingga karyawan di Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan signifikan. Alih-alih menciptakan ekosistem yang saling mendukung, hingga saat ini masih banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mempertahankan Top Performers di tengah tekanan untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Salah satu tantangan utamanya adalah beban kerja yang tinggi tanpa adanya peningkatan keterampilan dan dukungan yang memadai dari perusahaan yang berujung pada penurunan produktivitas dan motivasi.
Dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi saat ini, salah satu ancaman serius bagi perusahaan adalah keberadaan karyawan yang bekerja hanya untuk mengejar target perusahaan tanpa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai perusahaan. Karyawan dengan performance rendah sering kali tidak menunjukkan pribadi yang purposeful, artinya mereka hanya fokus pada hasil akhir tanpa memahami peran mereka dalam pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Karyawan semacam ini cenderung kurang berinovasi, sehingga sukar melihat berbagai potensi yang ada di luar perusahaan. Hadirnya karyawan yang demikian, secara perlahan akan mematikan budaya perusahaan, menurunkan moral tim, dan menghambat pertumbuhan perusahaan.
Karyawan yang tidak terhubung dengan visi dan misi perusahaan, sering mengalami burnout lebih cepat yang pada akhirnya berdampak pada turnoveryang tinggi dan kinerja keseluruhan yang stagnan.
Agar biaya tidak berujung pada turnover dan segala dinamika prosesnya, maka penting bagi perusahaan untuk memandang karyawan sebagai aset terbaik yang perlu dikelola dengan serius. Pengelolaan SDM yang efektif adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya akan meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan loyalitas dan komitmen dari karyawan. Untuk memulai hal tersebut, perusahaan perlu mengadopsi mindset di mana karyawan dilihat bukan hanya sebagai alat pencapaian target, melainkan sebagai bagian integral dari kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Salah satu pendekatan menarik adalah Purpose Driven Leadership (PDL) yang dapat memainkan peran penting dalam hal ini. Pemimpin yang baik dengan mengimplementasikan konsep purpose driven leadership akan membantu karyawan dan sekitarnya mampu memahami bagaimana peran mereka berkontribusi terhadap tujuan besar perusahaan. Dengan pengembangan keterampilan yang berkelanjutan, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa dihargai dan diberdayakan untuk tumbuh.
Sebagaimana diartikan, Purpose Driven Leadership (PDL) atau pemimpin yang digerakkan oleh tujuan memiliki orientasi terhadap capaian-capaian besar. Dengan bentuk relasi mendampingi, sosok yang mampu mengimplementasikan konsep Purpose Driven Leadership mensyaratkan pribadi yang paham akan nilai dan prinsip dirinya sehingga luaran setiap tugasnya menjadi representasi maknanya terhadap pekerjaan.
Lebih lanjut, dengan kekuatan Purpose Driven Leadership (PDL) mampu mempengaruhi sekitarnya dengan nilai dan prinsip baik dari diri sendiri maupun tim. Hal ini ditunjukkan dengan kemandirian seseorang yang mampu memberikan contoh baik bagi sekitarnya tanpa terpaksa. Sebab, sosok dengan pemahaman Purpose Driven Leadership (PDL) akan merefleksikan dirinya yang memahami nilai dan prinsip sehingga setiap langkah yang yang dilakukan senantiasa mengusahakan yang terbaik dalam mencapai tujuan besar.
Gambaran implementasi purpose driven leadership akan menempatkan cara berpikir tim yang lebih strategis. Mulai dari mendefinisikan tujuan tim yang selaras dengan organisasi, selanjutnya dapat memetakan potensi anggota dan membangun budaya tim yang senantiasa termotivasi untuk beradaptasi dan menghadirkan inovasi.
Ulasan bagaimana Purpose Driven Leadership mampu menjadi salah satu tools dalam merancang langkah strategis menciptakan ekosistem top performers, akan dibahas secara komprehensif dalam acara Maxima Mindshare Series #3 yang bertema “Human Capital Development as Impactful Investment”. Acara ini sekaligus menjadi forum penting bagi pemimpin perusahaan, manajer Human Resource Development (HRD), dan profesional keuangan untuk memperoleh wawasan baru tentang bagaimana pengelolaan SDM dapat menjadi investasi yang memberikan dampak nyata. Acara ini akan berlangsung pada Jumat, 11 Oktober 2024, secara online via Zoom, dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Dalam acara ini tiga pakar akan berbagi pandangan mereka:
– Tia Muhamad Reza, Head of Leadership and Transformation dari Maxima Impact Consulting akan membahas bagaimana purpose driven leadership dapat meningkatkan performa karyawan dengan membangun hubungan antara tujuan pribadi dan tujuan perusahaan.
– Nadya Rahmi Maulana, Learning Management Department Head dari Tower Bersama Group akan mengeksplorasi bagaimana pengelolaan SDM yang berfokus pada pengembangan keterampilan dapat menciptakan tim yang high-performing.
– Nursakti Niko Rosandy, selaku President of Institute of Certified Management Accountants, Australia, New Zealand – Indonesia akan menyajikan pandangan dari perspektif keuangan tentang bagaimana investasi terhadap SDM dapat meningkatkan bottom line perusahaan dan memberikan keuntungan jangka panjang.
Tidak hanya mengulas urgensi pengelolaan SDM yang tepat, tetapi juga bagaimana tim HRD dan tim keuangan dapat berkolaborasi untuk menciptakan strategi yang mendukung pertumbuhan perusahaan. Pengelolaan SDM yang baik harus selaras dengan tujuan keuangan dan visi perusahaan, sehingga investasi dalam pengembangan karyawan dapat dilihat sebagai bagian penting dari keberhasilan bisnis.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam wawasan Anda tentang Human Capital Development dan bagaimana hal ini dapat menjadi investasi berdampak bagi perusahaan Anda. Daftarkan diri Anda sekarang di bit.ly/JoinMindshare-3 dan pelajari cara memaksimalkan potensi SDM di organisasi Anda. Acara ini gratis dan terbuka untuk semua profesional yang ingin membawa pengelolaan SDM mereka ke tingkat selanjutnya!