Menjadi seorang pakar di perusahaan tidak selalu berarti memiliki kemampuan untuk membagikan ilmu kepada karyawan lain. Proses transfer knowledge ini menuntut karyawan untuk menguasai keterampilan public speaking. Berbagai permasalahan menjadi tantangan bagi PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) dalam mendorong para Subject Matter Expert (SME)—seorang profesional yang memiliki spesialisasi pada bidang spesifik, baik teknis maupun nonteknis—untuk mampu menularkan keahliannya kepada karyawan lain melalui pelatihan. Salah satu strategi Tower Bersama Group adalah dengan mendorong para SME untuk mengikuti pelatihan Training for Trainers.
Maxima Impact Consulting merancang pelatihan Training for Trainers untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi instruktur (trainer) yang efektif. Peserta diajak menemukan strong why pada setiap pengambilan keputusan, termasuk untuk nantinya menjadi seorang trainer.
Pada tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 2024, Training for Trainers diadakan di Kota Bogor bersama 25 karyawan SME TBIG. Sebelum acara, peserta mengisi asesmen untuk menganalisis kebutuhan dan pengetahuan sebelum menerima materi. Hal ini menjadi salah satu fokus Maxima dalam memberikan pelatihan sehingga setiap langkah dan strategi yang dipilih berdasarkan analisis kebutuhan.
Training for Trainers dilakukan dengan teknik experiential learning dan role play, sebuah pendekatan yang mengajak peserta melakukan secara langsung bagaimana ilmu yang telah disampaikan kemudian diterapkan melalui studi kasus yang diberikan. Sepanjang acara, peserta dibimbing bagaimana mendesain proses pembelajaran hingga melakukan penyampaian materi yang efektif kepada audiens. Materi diberikan secara langsung oleh para ahlinya, yaitu Ivan Ahda, CEO Maxima Impact Agency, dan Andra Donatta, Professional Trainer Kubik Leadership.
Kisah menarik datang dari peserta yang merasa kesulitan dan takut dengan proses pelatihan ini. “Kekhawatiran peserta dalam menghadapi kesulitan selama pelatihan itu menurut saya valid. Karena bisa kita pahami bersama bahwa mayoritas dari mereka belum memiliki pengalaman sebagai trainer. Dengan hadirnya fasilitator, proses belajar setiap peserta dikawal dengan seksama,” jelas Zalfa Luqyana, Project Manager Training for Trainers.
Selain menguatkan peserta dalam keterampilan pribadi, Maxima juga mendorong peserta Training for Trainers untuk mampu bekerja dalam kelompok. Hal ini bertujuan untuk melahirkan seorang trainer yang tidak hanya mampu menyampaikan ilmu, tetapi juga mampu memahami perspektif orang lain dan mampu berkolaborasi melalui pembelajaran dinamika kelompok selama pelatihan berlangsung.
“Saya mendapatkan ilmu yang benar-benar bermanfaat, dari struktur penyampaian materi yang disampaikan juga rapi. Saya merasa setelah mengikuti Training for Trainer tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga kepercayaan diri dan keterampilan untuk menjadi seorang trainer” ungkap salah satu peserta Training for Trainer.