Transformasikan Perusahaanmu, Transformasikan Organisasimu

Aug 18, 2020 | Blog, Tips and Tricks

Umumnya, setiap organisasi atau perusahaan akan menginginkan perubahan terjadi di dalamnya. Transformasi organisasi adalah tantangan yang mengharuskan organisasi mengembangkan kemampuannya untuk beradaptasi terhadap lingkungan luar dan mengintegrasikannya dengan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki, seperti sumber daya manusia, sebagai aset terpenting organisasi. Adapun tujuan dari transformasi organisasi yaitu meningkatkan kapabilitas organisasi sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis (Poerwanto et.al, 2013)

Transformasi Big Hit Entertainment: Menciptakan Konten-Konten Kreatif

Perusahaan Big Hit Entertainment merupakan salah satu contoh perusahaan yang melakukan transformasi organisasi. Perusahaan yang bergerak di bidang entertainment tersebut, awalnya hanya menyediakan konser dan pencetakan album bagi boy-band di bawah naungannya. Kefokusan dalam berkarya dan meningkatkan kapabilitas setiap anggota boy-band, menjadikan Big Hit Entertainment dan boy-band tersebut dikenal secara internasional dan meraih banyak penghargaan. Selain itu, Big Hit Entertainment berfokus pada pembuatan konten yang kreatif bagi anggota boyband, sehingga fans dapat mengetahui boy-band tersebut dan meningkatkan ikatan antara fans dan boy-band yang diidolakan.

Dalam Big Hit Coporate Briefing with the Community, terdapat transparansi yang dilakukan Big Hit Entertainment terhadap pencapaian perusahaan dan bertambahnya jumlah boy-band dan girl-band. Kemudian, peningkatan penjualan album dari masing-masing boyband dan girl-band. Semenjak pandemi Covid-19, Big Hit Entertainment mengatasi tantangan batalnya konser dengan mengadakan konser secara daring. Variety show khusus boy-band dan girl-band di bawah naungannya, tetap diadakan dan ditayangkan, serta memberi kebebasan kepada boy-band dan girl-band untuk aktif live di beberapa aplikasi sosial media agar dapat berhubungan dengan fansnya.

Big Hit Entertainment juga memanfaatkan peluang kerja sama dengan pihak lain, seperti FILA, Samsung, Baskin Robbins Korea  dan lainnya dalam bidang marketing dengan salah satu boy-band yang menjadi brand ambassadornya. Penciptaan konten yang kreatif pun dilakukan Big Hit Entertainment dengan menyediakan media edukasi Bahasa Korea yang berjudul “Learn Korean With BTS”, project animasi “TinyTant”, games, perilisan buku tentang perjuangan salah satu boy-band di bawah naungannya dan konten menarik lainnya. Upaya penciptaan konten kreatif tersebut, dilakukan sebagai penyesuaian terhadap lingkungan bisnis di bidang entertainment dan meningkatkan koneksi ke berbagai pihak, baik di nasional maupun internasional.

Berdasarkan ulasan mengenai transformasi yang dilakukan oleh Big Hit Entertainment, dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berusaha menyinergikan sumber daya yang dimiliki dengan tantangan dan kebutuhan lingkungan-sosial. Menurut Lars Sudmann (2019), banyak perusahaan dan organisasi yang berusaha melakukan transformasi dan pemimpin terbaik dapat memulai dan melakukan transformasi yang baik. Mengetahui hal-hal yang akan dilakukan dalam bertransformasi, menjadi penting bagi perusahaan atau organisasi.

4 Hal yang Dilakukan agar Transformasi Berjalan Baik

Douglas A. Ready berpendapat bahwa dua pertiga upaya besar perusahaan atau organisasi mengalami kegagalan dalam bertransformasi. Berdasarkan penelitiannya, Douglas menyimpulkan, terdapat 4 hal yang dilakukan agar inisiatif transformasi dapat berjalan dengan baik. Mengenai 4 hal tersebut, sebagai berikut:

  1. Mengenali ketegangan dan paradoks yang tertanam. Para profesional bekerja dengan baik dalam perusahaan atau organisasi, sehingga mereka mampu mencapai tingkatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Dalam bekerja di perusahaan atau organisasi, terdapat ketegangan dikarenakan perbedaan karakter, lingkungan dan lainnya, serta beberapa paradoks yang tertanam dan sering menjadi penghalang dalam menciptakan transformasi organisasi atau perusahaan. Adapun paradoks yang umumnya tertanam pada perusahaan atau organisasi yaitu:
  • Revitalisasi vs normalisasi. Inti dari inisiatif transformasi ialah keinginan untuk memulai suasana dan kehidupan baru di dalam perusahaan atau organisasi. Keinginan akan transformasinya menjadikan pekerja kembali merevitalisasi cara berpikir, berperilaku dan bekerja. Banyaknya perubahan yang terjadi, biasanya akan membuat karyawan lelah dan menemukan situasi konflik, sehingga menginginkan normalisasi, ketimbang bertahan dengan revitalisasi yang ditetapkan.
  • Globalisasi vs penyerdehanaan. Globalisasi menjadi penting dalam sebuah bisnis, tetapi dampaknya dapat berupa kompleksitas. Dalam hal ini, pemimpin perlu berjuang dengan menciptakan respon terhadap perusahaan atau organisasi yang dapat menjawab kebutuhan dalam globalisasi, sembari menawarkan penyederhanaan yang optimal kepada pelanggan dan karyawan yang sesuai dengan perusahaan atau organisasi.
  • Inovasi vs regulasi. Perusahaan atau organisasi seringkali mencoba menciptakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan perusahaan atau organisasi. Namun, regulasi dapat menghambat inovasi tersebut. Hal ini menyebabkan ketegangan antara keinginan berinovasi dan kebutuhan untuk beroperasi sesuai dengan regulasi.
  • Optimasi vs rasionalisasi. Perusahaan atau organisasi akan berusaha memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggannya. Namun, dalam eksekusinya, seringkali terbentur antara mengoptimalkan manfaat bagi pelanggan dan merasionalisasi biaya dalam melakukan bisnis.
  • Digitalisasi vs humanisasi. Model bisnis perusahaan atau organisasi saat ini cenderung memanfaatkan teknologi, sehingga sistem dan nilai mulai beralih ke digitalisasi. Namun, umumnya ditemukan kebingungan antara meningkatkan model bisnis dengan digitalisasi dan mencoba menciptakan iklim perusahaan dan organisasi yang humanis dan otentik.

Pemimpin yang mampu meredakan ketegangan dan memiliki komitmen sehingga dapat menghadapi tantangan yang terjadi, akan menciptakan transformasi pada perusahaan atau organisasi. Pemimpin juga perlu mengomunikasikan dan mendiskusikan transformasi yang akan dilakukan, sehingga pekerja di perusahaan atau organisasi dapat mengatasi ketegangan yang disebabkan oleh paradoks yang tertanam.

  1. Menjadikan semua pihak dapat bertanggung jawab. Transformasi yang akan dilakukan oleh perusahaan atau organisasi perlu dikomunikasikan ke setiap elemen yang ada, sehingga semuanya dapat berkontribusi dalam penyusunan strategi transformasi dan memiliki komitmen bersama-sama dalam memperjuangkan transformasi. Hal ini, akan menciptakan tim perusahaan atau organisasi bertanggung jawab dalam transformasi yang dilakukan.
  2. Berinvetasi dalam kapabilitas perusahaan atau organisasi. Dalam bertransformasi, pemimpin perlu menyediakan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan atau organisasi agar mampu bertahan di lingkungan yang baru. Penyediaan sumber daya tersebut dapat berupa peningkatan modal, proses dan kemampuan atau bakat baru yang sesuai dengan transformasi perusahaan atau organisasi.
  3. Menekankan pembelajaran yang berkelanjutan. Membicarakan transformasi dan revitalisasi perusahaan atau organisasi akan mudah daripada mengeksekusinya. Dalam hal ini, diperlukan kolaborasi antar tiap elemen perusahaan dan organisasi. Selain itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki value pembelajar yang berkelanjutan, sehingga menularkan value tersebut kepada yang lain.

Douglas menyatakan bahwa memanfaatkan 4 hal yang telah dijelaskan dapat membantu proses transformasi dan menjadikannya sebagai tantangan kolektif yang perlu dirangkul dan diupayakan bersama-sama, sehingga mendorong perubahan positif yang berkelanjutan. Adanya transformasi dapat melahirkan budaya ketangkasan dan ketahanan, yang menghasilkan keuntungan di masa depan.

Maxima Indonesia Berfokus pada Transformasi SDM dan Organisasi

Maxima Indonesia, sebagai konsultan publik sektor memiliki fokus, salah satunya yaitu transformasi sumber daya manusia (SDM) dan organisasi. Sebagai salah satu bentuk implementasi, Maxima Indonesia bekerja sama dengan berbagai mitra berhasil merancang dan menyelenggarakan program transformasi SDM dan organisasi, seperti “Latihan Kepemimpinan Siswa: SMAN 8 Jakarta”, “Servant Leadership Training” dan lainnya. Selain itu, Maxima Indonesia juga bertransformasi dengan membentuk organisasi baru bernama Dampak Sosial Indonesia, yang berfokus pada social impact yang sesuai dengan sustainable development goals (SDGs), sehingga Maxima Indonesia dan Dampak Sosial Indonesia dapat memberikan dampak baik dan berkelanjutan bagi SDM dan perusahaan atau organisasi, sosial serta lingkungan.

 

Source:

Big Hit Labels. 2020. Big Hit Corporate Briefing with the Community (2H 2020). https://www.youtube.com/watch?v=MyGF8mFDMeI [Diunduh pada 14 Agustus 2020]

Lars Sudmann. 2019. Great Leaders Transform Organization by Thinking Inside the Box. https://youtu.be/rT4XW9ogHD0 [Diunduh pada 14 Agustus 2020]

Douglas A. 2016. Ready. 4 Things Successful Change Leaders Do Well. https://hbr.org/2016/01/4-things-successful-change-leaders-do-well [Diunduh pada 18 Agustus 2020]

Poerwanto, Ika S, Suhartono. 2013. Transformasi Organisasi: Basis Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Memperkuat Daya Saing. Jurnal al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, Vol. 2, No.2

Photo by Kaleidico on Unsplash

0 Comments