Situasi pandemi saat ini mengharuskan organisasi sektor publik terbiasa dengan kerja jarak jauh atau yang biasa disebut dengan Work From Home. Keadaan ini membuat beberapa organisasi menghadapi permasalahan efektivitas pekerja secara khusus maupun efektivitas organisasi secara keseluruhan. Efektivitas organisasi dapat diukur dari bagaimana sebuah organisasi mampu mencapai tujuannya dengan mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki dalam menghadapi berbagai macam kondisi, sekalipun sedang dalam kondisi krisis. Efektivitas organisasi membutuhkan pengembanan sumber daya manusia maupun penembangan organisasi karena keduanya memiliki dampak langsung terhadap ketercapaian tujuan.
Selama beberapa tahun ke belakang, sekitar 40% dari 2.500 CEO di seluruh dunia terancam kehilangan pekerjaannya karena kegagalan mereka dalam mengeksekusi tujuan perusahaan. Alasan utama terjadinya fenomena ini adalah minimnya kompetensi dan keinginan para pemimpin perusahaan untuk mengambil tindakan strategis antara tujuan perusahaan dengan realita atau keadaan yang sedang dihadapi perusahaan. (Charan, Burch and Bossidy, 2002).
Sebuah sistem bernama Organizational Development atau Pengembangan Organisasi dapat digunakan sebagai upaya pemulihan dan peningkatan efektivitas organisasi dalam menghasilkan kinerja yang optimal.
Organizational Development (OD) merujuk pada suatu perubahan sistem yang terencana, menggunakan ilmu pengetahuan tentang perilaku (behavioral), menyasar proses manusia dan sosial sebuah organisasi, dan bertujuan untuk membangun kapasitas organisasi dalam beradaptasi dan melakukan pembaharuan (Cummings & Worley, 2001). Definisi ini menegaskan bahwa setiap organisasi membutuhkan adanya perubahan agar bisa terus beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan yang menjadi visi dari organisasi tersebut.
Seorang ahli OD lainnya bernama Richard Beckhard (1969) mendefinisikan OD sebagai sebuah upaya yang terencana, mencakup level organisasi, dan dikelola dari atas (top level management), untuk meningkatkan kesehatan dan efektivitas organisasi melalui intervensi yang terencana dalam setiap proses yang dilakukan oleh organisasi, menggunakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia (behavioral).
Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli OD di atas, dapat disimpulkan bahwa OD adalah sebuah pendekatan dan strategi jangka panjang yang dilakukan sebuah organisasi untuk melakukan perubahan terencana dalam rangka meningkatkan efektivitasnya melalui pemahaman yang mendalam tentang manusia, mencakup perilaku dan motivasi dalam diri setiap individu dan bagaimana setiap individu dalam organisasi tersebut saling berelasi. Pendekatan yang dilakukan OD berbasis pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggotanya terhadap nilai, sikap, norma dan praktik yang menghasilkan iklim organisasi yang sehat, sehingga organisasi dapat bekerja secara lebih efektif.
OD dapat digunakan ketika organisasi perlu meningkatkan pernyataan visi dan misinya (vision and mission statement), membuat perencanaan strategis mengenai keputusan-keputusan yang akan diambil untuk masa depannya, mengelola konflik yang terjadi antar individu ataupun kelompok dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi, menciptakan iklim organisasi yang sehat dan kolaboratif, meninjau perkembangan kebijakan dan prosedur operasional organisasi, dan membantu para penentu kebijakan organisasi untuk memberikan kesempatan pada staf-staf yang membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan performa kinerjanya.
Praktik OD dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Metode siklus PDCA oleh Shewhart yang sudah dikembangkan sejak tahun 1920 menjadi salah satu andalan dalam OD. PDCA – Plan, Do, Act, Check (Study) – adalah rangkaian model OD yang umum digunakan oleh berbagai macam organisasi dalam perkembangannya. Oleh karena itu, seorang konsultan OD dibutuhkan untuk memastikan apakah sebuah organisasi telah melakukan perencanaan, implementasi, tindakan, dan evaluasi untuk mengoptimalkan fungsinya. Hal ini didukung oleh McLean (2005) bahwa OD harus disertai proses konsultasi untuk memastikan sebuah organisasi melakukan proses OD dengan baik meliputi sejauh mana organisasi melakukan riset terhadap tahapan demi tahapan yang telah dilakukannya untuk mencapai tujuannya. Seorang konsultan OD memberikan kebebasan organisasi untuk menentukan arah perkembangannya tanpa mengintervensi dalam pengambilan keputusan, karena prinsip layanan konsultasi OD adalah client-centered – di mana klien (organisasi) memegang kendali penuh terhadap apapun keputusan yang akan diambil. Peran konsultan hanyalah membantu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut (McLean, 2005).
Maxima Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang mampu bertahan dalam kondisi pandemi meskipun pekerjanya melakukan pekerjaan dari rumah. Maxima Indonesia senantiasa melakukan pengembanan organisasi agar mampu mengontrol efektivitas pekerja dan menciptakan iklim kerja yang sehat dalam ritme kerja jarak jauh. Sebagai lembaga konsultan sektor publik, Maxima Indonesia menawarkan layanan pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi. Melalui riset, rekomendasi kebijakan dan capacity building, Maxima Indonesia mampu membantu perusahaan Anda untuk mengembangkan organisasi Anda dalam mencapai tujuan perusahaan, membuat perencanaan strategis, menciptakan iklim organisasi yang sehat dan kolaboratif agar mampu mempertahankan efektivitas perusahaan dalam berbagai situasi.
Referensi :
McLean, Gary N. (2005). Organization Development Principles, Processes, Performance.
Jamieson, David. (2009). Introduction to Organization Development. Presented by Jeanne Heartley, MSOD in Cal State University Northridge.
Highland Consulting Group Inc. Organizational Effectiveness = Getting it Done! https://www.highlandconsultinggroupinc.com/Organizational_Effectiveness.html Diakses pada 21 September 2020.
0 Comments