MIND x BODY: Lovers that can’t be Separated

Aug 2, 2017 | Blog, Tips and Tricks | 0 comments

oleh Alyaa Nabiilah Zuhroh

Mahasiswi Psikologi 2014 – Universitas Indonesia 

 

Pernahkan kalian merasa sakit perut saat waktu ujian sudah dekat, tiba-tiba keringat dingin saat mau presentasi, atau bahkan sakit dalam jangka waktu yang lama saat sedang sibuk dengan berbagai kegiatan. Namun, saat diperiksa dokter tidak ada bukti fisik mengapa kita sakit?

Nah, bisa jadi hal tersebut terjadi karena adanya respon otomatis tubuh kita pada hal yang membahayakan atau yang kita rasa atau pikir membahayakan untuk diri kita seperti semakin dekatnya tenggat waktu mengumpulkan tugas padahal masih banyak hal yang harus dilakukan, harus presentasi di depan banyak orang, dan harus mengerjakan berbagai tugas dalam satu waktu. Adanya respon otomatis pada hal yang dianggap merugikan diri tersebut merupakan cara tubuh kita untuk bertahan hidup.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pikiran dan tubuh kita saling berespon dan memengaruhi satu sama lain. Hal tersebut sudah terlihat sejak jaman dahulu. Jika jaman dulu nenek moyang kita dikejar binatang buas, tubuh mereka secara otomatis melakukan upaya pertahanan diri dengan berlari dan jantung berdegup kencang maka kita sekarang pun mengalami hal yang sama meskipun dengan kejadian yang berbeda. Adanya perubahan jaman membuat kejadiannya ikut berubah, misalnya saat hendak presentasi kita merasa cemas atau berpikir bahwa kita belum siap hal tersebut dapat memicu tubuh kita untuk bereaksi otomatis, seperti berkeringat dingin atau jantung berdegup kencang.

Terus menerus membuat tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang negatif dapat membahayakan kesehatan kita, dan jika terus berulang akan menimbulkan stres, mempengaruhi pikiran dan kesehatan tubuh kita. Stres dapat mengganggu kemampuan untuk menjalani kehidupan dengan baik, semakin lama akan semakin berbahaya. Semakin lama kita stres, semakin parah akibatnya pada tubuh dan pikiran kita. Tidak hanya memunculkan penyakit atau membahayakan tubuh, stres juga dapat membuat masalah yang sudah ada semakin parah.

Menurunkan tingkat stres tidak hanya membuat kita merasa lebih baik, namun juga dapat melindungi kesehatan kita dalam jangka waktu yang lama. Walaupun penelitian tidak membuktikan bahwa perasaan positif dapat menurunkan resiko seseorang menderita penyakit jantung, para peneliti menyarankan untuk tetap meningkatkan afek positif dengan terus menciptakan aktivitas yang menyenangkan setiap hari.

 

Berikut adalah hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres menurut American Psychological Association (n.d):

 

1. Kenali apa yang membuatmu stres

Cari tahu apa yang membuatmu stres, dengan begitu kita bisa mencari cara yang tepat untuk dapat mengatasi stres tersebut. Mengenali stres dapat dengan melihat kembali kapan terakhir kita stres, apa yang membuat kita bisa stres, bagaimana kita mengatasi hal tersebut. Dengan begitu kita bisa memulai untuk mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.

2. Bangun hubungan yang baik

Hubungan yang baik dapat membantu kita mengatasi stres. Kita dapat membecarakan apa yang membuat kita stres dengan mereka yang kita percaya. Meskipun demikian, suatu hubungan juga dapat menjadi sumber stres, penelitian menunjukkan seseorang yang tidak memiliki hubungan sosial yang baik lebih rentan mengalami stres. Bicarakan dengan keluarga dan teman baik hal yang mengganggumu, dengan begitu mereka bisa mengetahui apa yang mereka dapat bantu.

3. Istirahat

Meluangkan waktu untuk istirahat adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kurangnya waktu istirahat dapat memengaruhi emosi kita, daya tahan tubuh dan juga kemampuan kita dalam berpikir yang dapat meningkatkan meningkatkan tingkat stres. Untuk membantumu mendapatkan 7-8 jam tidur, hindari kafein, kurangin hal yang dapat mengganggumu untuk istirahata seperti TV atau handphone, dan usahakan untuk pergi tidur pada waktu yang sama setiap harinya. Belajar alur waktu dengan baik agar memiliki tidur yang berkualitas.

4. Perbaiki gaya hidup

Penelitian menunjukkan bahwa berjalan 200 menit setiap minggu (kurang dari 30 menit per hari) dapat menurunkan tingkat depresi dan meningkatkan kualitas hidup kita. Ingat bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Selain olahraga, seimbangkan dengan makan makanan yang bergizi dan hindari rokokCari bantuan profesional

Jika terus merasa kewalahan dalam mengatasi stres, konsultasikan pada psikologis atau mereka yan sudah profesional dalam bidang kesehatan mental untuk dapat membantumu bagaimana mengatasi stres secara efektif. Mereka akan membantumu mengidentifikasi situasi atau perilaku yang berkontribusi terhadap stres yang kamu alami kemudian menyusun rencana tindakan untuk mengubahnya.

 

 

0 Comments