Pengertian Millennials
Millennials menurut pembagian demografi adalah mereka yang memiliki tahun kelahiran antara pertengahan tahun 1990 sampai ke awal tahun 2000an. Yang membedakan millennials dengan generasi-generasi sebelumnya adalah pola pikir dan cara kerja mereka yang sedikit berbeda. Mereka cenderung ingin sesuatu yang serba praktis, sangat menginginkan feedback, dan lebih mementingkan kepuasan diri. Perubahan ini disinyalir karena generasi millennials hidup langsung bersamaan dengan perkembangan teknologi digital yang penuh informasi. Diperlukan berbagai cara untuk dapat me-manage generasi millennials di tempat kerja.
Cara Mengatur Millennials di Tempat Kerja
Managing Millennials in the Digital Era: Building a Sustainable Culture adalah jurnal yang disusun oleh Bharat Chillakuri dan Ramanjenayulu Mogili pada tahun 2018. Jurnal ini dilatarbelakangi oleh masih sulitnya dunia pekerjaan dalam memahami millennials. Banyak hal yang dirasa oleh pimpinan perusahaan, kebanyakan generasi X, mengenai cara kerja milenal dan arogansi mereka yang akhirnya membuat perusahaan harus mengatur strategi dalam manajemen sumber daya manusia perusahaan. Riset ini berfokus kepada bagaimana cara membuat kultur organisasi yang sustainable, baik untuk millennials, ataupun organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam membuat kultur organisasi yang sesuai dengan millennials :
- College to career
Di masa awal masuk perusahaan, millennials cenderung untuk dapat menggali informasi sebanyak mungkin dari perusahaan. Hal ini dikarenakan millennials menganggap diri mereka sendiri tidak mengerti apa-apa di masa awal karir mereka, sehingga penyerapan proses di awal karir mereka ini sangat penting.
- Communication to over-communication
Millennials cenderung untuk mengambil informasi sebanyak mungkin sebelum mengerjakan apa yang ia harus kerjakan. Untuk ini diperlukan komunikasi yag baik dengan mereka. Dimana mereka mendapat apa yang mereka butuhkan untuk mengerjakan sesuatu. Hal yang harus dihindari adalah komunikasi yang tidak jelas, jadi pesan yang disampaikan haruslah singkat dan jelas, namun tetap memiliki isi informasi yang cukup.
- Manager to coach
Manager tidak bisa hanya menyuruh menyuruh saja dalam kasus millennials. Millennials sangat membutuhkan konsultasi feedback, untuk improvisasi diri mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik. Manager diharapkan bisa untuk mem-provide kebutuhan millennials ini agar mereka dapat mencapai potensi maksimal diri.
- Learning to development
Proses pelatihan sumber daya manusia yang tadinya hanya berfokus pada pengajaran saja, ketika berbicara millennials, konsep ini harus diubah ke proses yang lebih tinggi, yaitu pengembangan. Daripada berfokus kepada training basic keorganisasian, lebih baik berfokus kepada pengembangan diri masing-masing karyawan. Pelatihan ini membebaskan mereka untuk menggali potensi diri mereka masing-masing.
- Reimagining workforce
Dikarenakan banyaknya sifat kerja millennials yang cukup berbeda dari kultur perusahaan pada umumnya, maka kultur organisasi dan cara kerja perusahaan harus diubah demi menggapai lingkungan kerja yang aman bagi semua orang. Bukan berarti dikarenakan menerima millennials, lalu jadi mengabaikan generasi di atasnya. Kultur organisasi baru harus dapat lintas generasi. Dimana semua generasi dapat mendapatkan kenyamanan yang akhirnya menaikkan input organisasi secara total.
Millennials dan Tempat Kerja
Pada akhirnya generasi millennials ini akan mengubah kultur organisasi secara perlahan. Namun perlu diperhatikan juga bagi para pemimpin di organisasi juga harus dapat mempertahankan kultur baik yang sudah ada pada organisasi, sehingga datangnya millennials tidak menjadi gangguan bagi kultur organisasi yang sudah baik. Sebagai contoh dalam bidang kaderisasi, millennials, yang pada umumnya, lebih senang untuk berpindah-pindah tempat kerja tentu saja dapat merusak kaderisasi perusahaan. Oleh karena itu, perlu juga ditanamkan ke mereka budaya-budaya organisasi yang penting bagi perusahaan.
Maxima Indonesia dapat membantu perusahaan anda untuk melakukan pelatihan agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan baik dari sisi organisasi maupun kaum millennials sebagai salah satu faktor.
Source :
Chillakuri, Bharat & Mogili, Ramanjaneyulu. (2018). Managing millennials in the digital era: building a sustainable culture. Human Resource Management International Digest. 26. 10.1108/HRMID-11-2017-0168.
0 Comments