Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (25/111), PermataBank kembali bekerjasama dengan Maxima Indonedia menyelenggarakan program berkesinambungan bertajuk “Guruku Permataku” pada 23 November 2017 di Gedung World Trade Centre II, Jakarta.
Acara ini ditujukan bagi 150 guru tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK wilayah Jabodetabek, termasuk 27 guru pendamping program PermataBankir Cilik dan 25 guru dari Maluku Tenggara Barat, yang terselenggara atas kerjasama dan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, khususnya bidang Pembinaan PKLK & GTK.
Tahun ini, program Guruku Permataku diawali dengan acara seminar bertema “Guruku Cerdas, Guruku Berkarakter” yang dilanjutkan dengan sesi bincang-bincang bersama guru-guru inspiratif yang akan berbagi inspirasi mengenai peran serta guru dalam melahirkan calon pemimpin berkarakter di masa depan dan bagaimana para guru dapat mengoptimalkan potensi diri mereka, kuat berkarakter dalam menghadapi tantangan guru masa kiri (Teachers Jaman Now)
Guruku Permataku adalah program pengembangan dan pelatihan bagi para guru sebagai bentuk apresiasi dan komitmen PermataBank terhadap peningkatan kualitas guru-guru di Indonesia, mulai dari tingkat PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Melalui program ini, para pahlawan tanpa tanda jasa terseut dapat meningkatkan kreatifitas, wawasan, pengetahuan, dan potensinya sebagai tenaga pengajar profesional melalui beragam kegiatan yang menarik, seperti seminar, workshop, training of trainers, financial clinics, dan mentoring & evaluation.
Hadir dalam acara seminar dan talkshow pada hari ini, Julian L.C. Fong sebagai Wakil Presiden Direktur PermataBank, Richele Maramis sebagai Head of Corporate Affairs PermataBank, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. sebagai Kepalan Sub Direktorat Pembinaan PKLK, Kemdikbud, Santi Ambakruni sebagai Kasubdit Perencanaan Kebutuhan Peningkat Kualifikasi dan Kompetensi, Kemdikbud, Bpk.Munif Chatib sebagai Tokoh Pendidikan, Mohamad Hikmat sebagai Guru Berprestasi Penyandang Disabilitas (Tuna Daksa) dari SLB Bhakti Pertiwi, Sukabumi, M.Hamid Basuki sebagai Guru Musik Penyandang Disabilitas (Tuna Netra) dari SLB A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta, Dra. Wiwik Budiasih sebagai Guru Berprestasi se-Kota Tangsel 2017 di SDN Pondok Kacang 03, Bintaro, dan Agustinus Walaluyo, Spd sebagai Kepala Sekolah Dasar Inpres Saumlaki, Maluku Tenggara Barat.
Aspek strategis dari program yang dikembangkan secara berkelanjutan secara berkelanjutan ini adalah memberikan apresiasi secara khusus kepada para guru di seluruh tanah air agar dapat terus menjaga semangat dan memberikan energi positif demi kemajuan pendidikan Indonesia. Guru yang dilengkapi dengan wawasan kebangsaan dan orientasi pengembangan kepemimpinan, kelak akan melahirkan sosok-sosok pemimpn Indonesia yang digdaya di berbagai sektor kehidupan
Melalui program Guruku Permataku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi tenaga pengajar maupun peserta didiknya. Selain menambah wawasan, juga dapat menjadi bekal para guru untuk menjadikan proses belajar mengajar menjadi jauh lebih menarik dan efektif, serta termotivasi untuk menjadi guru yang berkarakter pemimpin. Dapat dikatakan, bila ingin melihat kualitas suatu bangsa maka lihatlah kualitas gurunya. Guru yang berkualitas akan memiliki karakter yang baik, yang perilakunya dapat ditiru oleh peserta didik.
0 Comments