If You’re Going to Multitask, At Least Do It Right

Oct 13, 2015 | Blog, Tips and Tricks | 0 comments

“Multitasking” telah menjadi kata yang kurang baik. Para peneliti mengatakan bahwa otak seseorang tidak dapat bekerja fokus untuk beberapa hal dalam satu waktu, tapi bukan berarti multitasking sesuatu yang buruk.

What Multitasking Does to Our Brains

Kita sering sekali mendengar bahkan ratusan kali bahwa untuk menghasilkan kerja yang efisien kita harus fokus pada satu hal. Bukan beberapa hal. Namun, kita membiarkannya. Kita berusaha untuk fokus menghabiskan makan siang sambil menonton acara di TV dengan membiarkan laptop terbuka. Kita bermain-main dengan Twitter dan Facebook sembari mengirim surat-surat elektronik dan bahkan sambil membuat percakapan di Google (juga). Tapi, ketika kita harus memfokuskan sesuatu pada satu hal, blog spot, atau proposal…justru kenapa sangat sulit untuk fokus?

Why we multitask in the first place: It makes us feel good

Untuk memahami diri kita yang sering melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu, bahkan saat kita mengetahui bahwa kita lebih baik untuk tidak melakukan hal tersebut, berikut ada studi yang menarik untuk diketahui. Fakta yang sangat sederhana:

 [People who multitask] are not being more productive—they just feel more emotionally satisfied from their work.

 Hal tersebut yang didapatkan oleh Zhen Wang dalam penelitiannya. Dia mengatakan jika kita belajar dengan buku-buku yang terbuka, tayangan TV yang dibiarkan menyala di waktu yang sama, and text friends every so often, kemudian kita merasa sangat produktif. Kita melakukan banyak hal dalam satu waktu kemudian merasa telah melakukan segala semua hal dengan luar biasa efisien.

Padahal, itu justru sebaliknya. Pelajar yang multitasking akan merasakan hal yang luar biasa, tapi hasil yang mereka kerjakan akan lebih tidak baik dari orang lain yang hanya one task.

The Benefits of Multitasking

Namun, jika kita tahu bahwa menjadi multitaskers dapat merugikan produktifitas, kenapa repot-repot harus mencoba?. Tyler Cowens di dalam bukunya yang berjudul The Age of the Infovore mengatakan bahwa di samping multitaskers adalah seorang yang memiliki kelemahan kognitif, namun bukan berarti kita dapat meremehkan ketika itu terjadi begitu saja, karena kebiasaan melakukan banyak hal dalam satu waktu, akan terus membuat kita tertarik.

The emotional power of our personal blends is potent, and they make work, and learning, a lot more fun. Multitasking is, in part, a strategy to keep ourselves interested.

Picture Source: http://www.123rf.com/photo_23978223_businessman-multitasking.html

Original Text in English Version by: Patrick Allan on lifehacker.com

0 Comments