Bagaimana Bertahan di Lingkungan Kerja yang Toxic

Aug 14, 2020 | Blog, Tips and Tricks

Memiliki tempat kerja ternama, jam kerja yang fleksibel dan lingkungan kerja yang nyaman merupakan impian semua orang, namun itu semua tidak akan menjamin kita dalam kesejahteraan dalam bekerja. Banyak juga dari kita yang menjadikan kantor sebagai rumah kedua, lambat laun dapat menyebabkan kebiasaan negatif serta menjadikan kehidupan dan pekerjaan yang tidak seimbang. Secara tidak sadar, kita sudah berada lingkungan kerja yang beracun atau toxic.

Dukungan dalam lingkungan kerja salah satu faktor untuk menghasilkan kualitas dan produktivitas pekerjaan yang dilakukan. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk tetap bertahan di lingkungan kerja yang toxic? Tips ini mungkin dapat membantu anda tetap positif!

 

1. Berpikir Positif.

 

pexels.com/@tima-miroshnichenko

 

Jika rekan kerja Anda mengeluh tentang buruknya manajemen perusahaan atau atasan yang pilih kasih, sebaiknya Anda jangan ikut-ikutan. Langkah awal yang baik untuk memperbaiki keadaan dalam lingkungan kerja toxic dengan berpikir positif. Anda dapat memulai berpikir positif dengan hal yang cukup sederhana, melihat kelebihan atasan atau rekan kerja Anda.

Selain menghilangkan pemikiran negatif, Anda juga mampu untuk menghargai kemampuan atasan atau rekan kerja Anda, dan dapat menekan sentimen pribadi terhadap atasan atau rekan rekan kerja sehingga dapat menjalin hubungan yang lebih baik.

 

2. Upgrade Personal Skill.

 

pexels.com/@fauxels

 

Hilangnya motivasi bekerja di lingkungan kerja yang toxic membuat Anda semakin buruk dalam performa bekerja hingga berpikiran untuk resign dari kantor. Berusahalah untuk memfokuskan pada diri sendiri, Anda bisa memulai untuk mengikuti beberapa program online untuk meningkatkan kompetensi diri sendiri yang bisa di manfaatkan dalam mengembangkan karir yang Anda inginkan.

Selain itu, Anda juga dapat olahraga secara teratur karena olahraga salah satu cara yang alami untuk menghasilkan dan meningkatkan hormon serotonin yang memberikan efek perasaan bahagia di otak.

 

3. Temukan Rekan Kerja dengan Pemikiran yang sama.

 

pexels.com/@divinetechygirl

 

Dalam lingkungan kerja yang toxic mungkin bukan hanya Anda yang merasa stress atau frustasi, jangan sampai Anda menutup pintu pergaulan di lingkungan kantor. Carilah teman-teman yang berpikiran sama untuk menjadi support system. Biarkan teman Anda tahu bahwa Anda tidak perlu memecahkan masalah, hanya sosok terpercaya untuk menjadi tempat berbagi keluh kesah dan cerita.

Seimbangkan juga waktu dengan teman Anda untuk melakukan kegiatan positif dan menjadi lebih produktif.

 

4. Tidak membawa masalah pekerjaan ke rumah.

 

pexels.com/@ketut-subiyanto

 

Beban pekerjaan biasanya dapat menimbulkan banyak pikiran hingga menjadi stress, ditambah dengan lingkungan kerja yang buruk. Jika Anda membawa masalah pekerjaan ke rumah, secara tidak langsung Anda juga membawa masalah yang baru. Akibatnya Anda tidak dapat mengontrol emosi kepada keluarga Anda sendiri, hal tersebut juga berdampak terhadap work-life balance pada Anda.

Sebaiknya jika berada dalam rumah, singkirkan masalah dan pekerjaan yang terjadi di kantor dan gunakanlah waktu Anda saat dirumah untuk mengobrol dengan anggota keluarga.

 

5. Berani untuk berkata “Tidak”.

 

unsplash.com/@jannerboy62

 

Kita selalu di ajarkan untuk tolong menolong kepada orang lain, baik oleh orang tua maupun di sekolah. Secara tidak langsung, hal ini terkesan jika Anda tidak membantu Anda merupakan orang yang tidak baik. Budaya untuk sulit menolak ini akan dimanfaatkan sebagian orang yang akan menguntungkan orang lain, apalagi di lingkungan kerja yang buruk.

Pada kenyataannya menolong dan tidak menolong merupakan hak seseorang, maka mulai beranilah untuk menolak. Berani untuk berkata tidak bukan berarti bersikap tidak sopan atau egois. Dengan belajar berkata tidak, kamu bisa tetap mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja ataupun atasanmu dengan melihat batasan-batasan yang Anda lakukan.

 

6. Hindari Drama.

 

freepik.com/teksomolika

 

Jika Anda memiliki rekan kerja yang dianggap negatif atau atasan yang terkesan bossy, usahakan kalian menghindari masalah yang tidak penting untuk menghindari gossip bahkan drama yang berada di ruang lingkup kantor, cukup dengan pekerjaan yang dilakukan. Sebaiknya Anda tidak mengambil pusing tentang masalah-masalah kecil yang terjadi di lingkungan kerja, Anda patut menghindarinya agar beban pikiran Anda tidak bertambah atau terganggu dengan hal-hal yang sepele.

 

7. Mencari Suasana Humor.

 

pexels.com/@olly

 

Daripada Anda hanya terus-menerus mengeluh tentang pekerjaan, di kejar deadline, dan menjadi stress. Alangkah baiknya Anda mencari hal-hal yang bisa membuat Anda tertawa dalam situasi tertentu saat bekerja, misalnya scrolling timeline di instagram dengan melihat akun meme di instagram seperti 9gag, dagelan, 1.cak, dan lainnya.

Hal tersebut dapat membuat emosi Anda kembali stabil dan segala hal terlihat menjadi positif, tertawa memang dapat mencairkan suasana sehingga Anda tidak terlalu serius sepanjang waktu, Anda juga harus mengenali situasinya dan tetap profesional dalam melakukan pekerjaan agar tidak menimbulkan masalah.

 

8. Menjadwalkan Quality Time untuk Diri Sendiri.

 

pexels.com/@cottonbro

 

Lingkungan kerja yang toxic mungkin akan selalu menghabiskan energi Anda. Apabila Anda merasa penat bekerja, sepulang kerja Anda dapat meluangkan waktu untuk Anda sendiri di luar kantor. Mungkin dengan mengunjungi tempat makan favorit Anda, bertemu dengan teman-teman Anda, menonton film terbaru, atau hanya mendengarkan playlist lagu favorit Anda. Secara tidak langsung hal ini Anda mengapresiasi diri sendiri dan dapat membuat badan dan pikiran Anda lebih relax dan siap menghadapi hari esok.

 

9. Ambil Jatah Libur atau Cuti.

 

freepik.com/luis-molinero

 

Mengambil jatah libur atau cuti untuk beristirahat dan melepas dari pekerjaan sesekali sangatlah penting bagi diri Anda agar dapat menghadapi lingkungan kerja toxic yang seringkali menuntut Anda untuk selalu siap sedia kapan pun. Dengan mendapatkan sedikit waktu luang, membuat Anda lebih tenang dan tidak stress, juga baik untuk kesehatan fisik dan mental Anda.

 

10. Jangan Lupa Bersyukur.

 

freepik.com/jcomp

 

Mengingat hal-hal baik yang Anda lakukan, berikan dan terjadi di kantor mungkin salah satu cara terbaik untuk selalu berpikir positif di lingkungan kerja yang toxic. Secara sederhana, selalu bersyukur atas nikmat yang kamu terima dan sekecil apa pun itu. Hal ini dapat mengingatkan tentang alasan Anda melamar dan bekerja di perusahaan tersebut, dan bagaimana besarnya perjuangan mendapatkan pekerjaan bahkan jabatan Anda saat ini.

 

Pada akhirnya, tidak seorang pun yang ingin dan harus bekerja di lingkungan kerja yang toxic. Cobalah untuk tetap menjadi pribadi yang positif di tengah lingkungan kerja yang toxic. Dari nilai positif yang Anda berikan bisa memengaruhi rekan kerja atau atasan Anda untuk berubah lebih baik, sehingga memberikan lingkungan kerja yang sehat. Coba hadapi dengan beberapa tips yang diterapkan di atas, semoga bermanfaat!

0 Comments