3 Cara Mempertahankan Kinerja di Sektor Publik

Sep 21, 2020 | Blog, Tips and Tricks

Setiap organisasi memiliki definisi tersendiri mengenai kinerja. Hal ini dikarenakan kinerja merupakan konsep yang luas mencakup makna yang beragam, audiens yang berbeda dan konteks yang berbeda sehingga indikator kinerja organisasi memiliki bentuk yang berbeda. Menurut Mardiasmo (2004), kinerja organisasi sektor publik dapat terlihat dari pencapaian strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial.

Adanya alat ukur tersebut bermaksud membantu pemerintah untuk fokus pada tujuan dan sasaran unit kerja dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik. Selain itu, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dan membuat keputusan yang tepat serta mampu mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Organisasi sektor publik akan mengukur seberapa baik kinerja yang diberikan guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja, termasuk salah satunya pemberian pelayanan kepada publik. Namun, dalam proses mempertahankan dan meningkatkan kinerja tersebut memerlukan cara yang tepat sehingga visi-misi organisasi sektor publik dapat terwujud.

3 Cara Mempertahankan Kinerja di Sektor Publik

Survei McKinsey pada tahun 2018 menunjukkan bahwa manajemen kinerja dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kinerja sektor publik sehingga memiliki dampak positif bagi kinerja karyawan, salah satunya dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Terdapat 3 cara dalam manajemen kinerja yang dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja di sektor publik, sebagai berikut:

  1. Melakukan Transparansi

Transparansi merupakan salah satu variabel yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja organisasi. Maka dari itu, melakukan transparansi menjadi penting bagi organisasi sektor publik agar salah satunya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Dalam melakukan transparansi diperlukan penentuan metrik kinerja yang berarti. Hal ini bertujuan karyawan organisasi publik memiliki pandangan yang jelas mengenai kinerja, masalah, proses dan tujuan. Selain itu, adanya metrik kinerja akan memudahkan karyawan saling terkoneksi tanpa menghadapi birokrasi yang berbelit-belit. Penentuan metrik kinerja memerlukan data yang akurat sehingga informasi yang didapat sesuai dan komprehensif, serta metrik yang digunakan dapat terdefenisi dan diukur secara konsisten.

Penetapan jangkauan target juga dapat mendorong kinerja organisasi publik dan karyawan mendapatkan gambaran untuk bergerak dan berinovasi lebih jelas dan tepat sasaran. Kunci penting dari hal ini yaitu komunikasi secara terbuka guna meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Selain itu, alat digital diperlukan dalam melakukan transparansi guna berbagi informasi, baik kepada internal organisasi publik maupun kepada masyarakat. Alat digital yang dapat digunakan yaitu website organisasi, media sosial atau lainnya.

  1. Melibatkan Manajer dan Karyawan dalam Menemukan Solusi

Permasalahan juga terdapat di organisasi sektor publik seperti budaya organisasi yang masih konvensional, permasalahan kinerja karyawan atau permasalahan komunikasi. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan solusi yang melibatkan manajer dan karyawan .

Dalam menemukan solusi, manajer dan karyawan dapat dilibatkan dalam diskusi lembaga atau divisi. Bahasan dalam diskusi dapat berupa identifikasi akar penyebab masalah, sudut pandang pimpinan dan karyawan terkait masalah, umpan balik terhadap kinerja karyawan dengan cara yang lebih memandang ke depan (visioner), pembangunan budaya yang mendukung, komunikasi yang terstruktur, pengembangan kapabilitas dan lainnya.

Adanya pengadopsian praktik “agile juga membantu manajer dan karyawan untuk meningkatkan kinerja, dikarenakan “agile” membantu setiap tim dalam organisasi sektor publik bergerak lebih cepat dan efisien, termasuk dalam menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi. Selain itu, keterlibatan manajer dan karyawan akan meningkat dan senantiasa meninjau kemajuan atas inisiatif yang ditetapkan dalam perwujudan visi-misi organisasi sektor publik.

  1. Memberdayakan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi sektor publik. Hal ini dikarenakan SDM memberikan gambaran mengenai efektivitas dan efisiensi organisasi tersebut. Dengan demikian, diperlukan penekanan terhadap insentif non finansial untuk SDM. Insentif non finansial ini dapat berupa pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan SDM dalam meningkatkan kinerjanya, penggunaan model kerja yang fleksibel, penghargaan, menciptakan momentum yang maju dan progresif melalui pekerjaan yang bermakna dan lainnya.

Pimpinan organisasi publik perlu membangun keterampilan SDM yang dapat menyukseskannya. Hal ini akan membantu menjaga kestabilan dan meningkatkan kinerja organisasi sektor publik. Membangun keterampilan dapat berupa mengisi kesenjangan keterampilan di berbagai area fungsional dengan melatih SDM yang ada untuk bekerja secara berbeda, pengadaan kelas pelatihan, lokakarya dan lainnya.

3 cara tersebut dapat membantu organisasi sektor publik dalam mempertahankan kinerja dan meningkatkannya sehingga dapat menghasilkan layanan yang lebih baik. Dalam penjagaan stabilitas kinerja, organisasi sektor publik juga dapat berkolaborasi dengan konsultan sektor publik, salah satunya Maxima Indonesia.

Maxima Indonesia merupakan konsultan sektor publik yang berfokus pada transformasi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) sehingga organisasi dan SDM dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Adapun layanan yang diberikan Maxima Indonesia yaitu  policy advisory, capacity building, market research, dan brand activation.

 

Source:

McKinsey Company. 2018. Sustaining High Performance Beyond Public Sector Pilot Projects. https://www.mckinsey.com/industries/public-and-social-sector/our-insights/sustaining-high-performance-beyond-public-sector-pilot-projects [Diunduh pada 20 September 2020]

Adhiyana Marita. Meperkuat Manajemen Strategis dengan Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Sektor Publik.

Mardiaso. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

0 Comments